SOLOK, HaluanNews.co.id – Kegiatan Galanggang Arang Kabupaten Solok Tahun 2024, digelar di Dermaga Singkarak, Nagari Singkarak, Kecamatan X Koto Singkarak, pada Jumat dan Sabtu tanggal 2 – 3 Agustus 2024.
Galanggang Arang 2024, juga akan menjadi tuan rumah, berjumpanya 50 orang penggerak dari komunitas seni budaya, pecinta sejarah, pecinta kereta api, dan Pokdarwis di Sumatera Barat.
Selain itu, juga ada 188 komunitas goweser dari seluruh Indonesia, yang akan ikut bergabung, pada Kemah komunitas Galanggang Arang. Sambil bersiap, untuk mengikuti Napak Tilas Tour de Singkarak.
Pada Galanggang Arang 2024, yang berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Solok ini, juga ada Lomba Tari Piring se-Kabupaten Solok, Pameran Foto, Pemutaran Film Kebudayaan, Dialog Warisan Budaya dan lainnya.
Perhelatan Galanggang Arang di Kabupaten Solok, merupakan titik ke-7, setelah Pembukaan di Kota Padang, pada 4 Mei 2024. Kemudian, berlanjut ke Kota Solok, Kota Sawahlunto, Kabupaten Padang Pariaman, Kabupaten Sijunjung dan Kabupaten Tanah Datar.
Galanggang Arang, merupakan program Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan (PPK) Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kemendikbudristek.
Tujuan program ini adalah, untuk mengaktivasi Warisan Tambang Batubara Ombilin Sawahlunto (WTBOS), setelah disahkan oleh UNESCO pada Tahun 2019.
Agar dapat dimanfaatkan sebagai sumber pengetahuan, teknologi, ekpresi seni dan budaya, bagi terwujudnya ketahanan budaya dan kesejahteraan masyarakat.
Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan (PPK) Irini Dewi Wanti, dalam Siaran Pers, Kemendikbudristek kepada awak media mengatakan, Galanggang Arang adalah bentuk komitmen Pemerintah Indonesia, dalam merawat WTBOS.
Kegiatan ini ujar Irini, diharapkan dapat menginspirasi pemangku kepentingan, termasuk Pemerintah Sumatera Barat. Untuk menjaga, dan melestarikan warisan industri tambang batubara di Sumatera Barat.
Irini menyebutkan, pemilihan Dermaga Singkarak sebagai lokasi pelaksanaan, didasarkan pada lokasinya yang dekat dengan Stasiun Singkarak.
” Lokasi ini adalah, ruang publik yang cukup luas, dalam mengakomodasi ekpresi kreatif anak nagari ” tutur Irini Dewi Wanti.
Kurator Galanggang Arang, Donny Eros, menambahkan bahwa, di Dermaga Singkarak, terdapat Stasiun Singkarak. Stasiun ini, katanya, merupakan zona B dari WTBOS.
” Yakni, bagian dari sistem jalur perkeretaapian, yang menghubungkan Sawahlunto dan Emmahaven ” ujar Donny Eros.
Dikatakan, Stasiun Singkarak, menjadi warisan masa lalu dan Dermaga Danau Singkarak, menjadi tempat perjumpaan lintas generasi untuk membangun galanggang serta menyilang pengetahuan untuk masa depan.
” Jadi, keduanya tidak terpisah ” tutur Donny Eros.* (Ris).