TANGERANG, HaluanNews.co.id – Dalam upaya meningkatkan transparansi dan kualitas layanan air minum isi ulang (DAMIU), Puskesmas Mauk di Kabupaten Tangerang meluncurkan inovasi “STIQMADAM” (Stikerisasi QR Code Media Informasi Depot Air Minum). Inovasi ini hadir sebagai solusi atas minimnya akses informasi masyarakat terhadap kualitas air minum yang mereka konsumsi sehari-hari, yang mayoritas diperoleh dari depot air minum.

Air minum yang aman dan higienis merupakan kebutuhan dasar setiap manusia. Berdasarkan laporan WHO, lebih dari 2 miliar penduduk dunia masih menggunakan sumber air minum yang terkontaminasi, yang dapat menyebabkan berbagai penyakit seperti diare, kolera, hingga tifus. Di Kecamatan Mauk sendiri, data menunjukkan bahwa 94% masyarakat mengandalkan depot air minum sebagai sumber utama konsumsi harian mereka. Namun, tidak semua depot memenuhi standar sanitasi dan kualitas air, sementara akses masyarakat terhadap informasi ini masih sangat terbatas.

Menghadapi tantangan tersebut, inovasi STIQMADAM diinisiasi untuk memberikan media informasi interaktif berbasis QR Code yang dapat diakses langsung oleh konsumen menggunakan ponsel pintar mereka. QR Code yang disematkan dalam bentuk stiker pada depot air minum memungkinkan masyarakat untuk melihat informasi penting seperti hasil pemeriksaan laboratorium kualitas air (secara kimia dan mikrobiologi), jadwal pengiriman air, hingga kontak layanan pelanggan depot.

Inovasi ini tidak hanya memudahkan masyarakat dalam mendapatkan informasi, tetapi juga mendorong depot-depot air minum untuk lebih transparan dan konsisten dalam menjaga standar higiene sanitasi. Dengan pendekatan ini, STIQMADAM memperkuat hubungan antara penyedia layanan dan konsumen, meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap air minum yang mereka konsumsi, serta mengedukasi masyarakat tentang pentingnya air minum yang memenuhi syarat kesehatan.

Pelaksanaan inovasi STIQMADAM dilakukan secara bertahap melalui enam tahapan utama, yaitu: persiapan pelaksanaan, penjadwalan inspeksi kesehatan lingkungan DAM, desain stiker QR Code, sosialisasi ke pengelola dan masyarakat, penerapan di lapangan, serta monitoring dan evaluasi implementasi. Inovasi ini menginternalisasi nilai-nilai BER-AKHLAK ASN, khususnya dalam aspek pelayanan, akuntabilitas, dan kolaborasi dengan masyarakat serta pelaku usaha lokal.

Dampak dari pelaksanaan inovasi ini sangat nyata. Dari 7 depot air minum yang menjadi lokus pelaksanaan, tercatat bahwa 3 depot (Nazqua Water, Khasanah Water, dan Syifa Water) telah secara mandiri memeriksakan kualitas air minum mereka ke Laboratorium Kesehatan Daerah, dengan hasil yang memenuhi syarat. Salah satu depot bahkan mendapatkan sertifikat penghargaan dari Puskesmas Mauk sebagai contoh pelaksanaan higiene sanitasi yang baik. Selain itu, inovasi ini juga berhasil menarik 1.433 kali pemindaian QR Code, menunjukkan tingginya antusiasme dan partisipasi masyarakat.

Dari sisi organisasi, STIQMADAM meningkatkan efektivitas pembinaan DAM oleh petugas kesehatan lingkungan serta mempercepat proses inspeksi dan pelaporan. Bagi masyarakat, mereka kini dapat mengetahui dengan pasti depot mana yang layak dikonsumsi, sekaligus menjadi lebih kritis dan sadar terhadap kualitas air minum.

Dengan mengintegrasikan teknologi digital dalam pengawasan mutu air minum, STIQMADAM menjadi terobosan penting dalam sektor kesehatan lingkungan. Inovasi ini diharapkan dapat direplikasi di wilayah lain sebagai upaya peningkatan kualitas hidup masyarakat melalui akses air minum yang sehat, aman, dan terjamin mutunya. (Yeni)