TANGERANG, HaluanNews.co.id – Demo sejumlah mahasiswa yang disertai aksi bakar ban dan saling dorong antara pendemo dengan aparat keamanan mewarnai perayaan HUT Ke-392 Kabupaten Tangerang di gedung DPRD setempat, Minggu, 13 Oktober 2024.
Seremoni HUT digelar melalui rapat paripurna khusus DPRD mulai sekira 10.30 WIB. Paripurna dipimpin Ketua DPRD, Muhamad Amud didampingi 3 pimpinan lainnya yakni Wakil Ketua H. Kholid Ismail, H. Astayudin dan H. Ahmad Baedowi.
Beberapa saat menjelang usai paripurna HUT, tiba-tiba muncul aksi demo dari kelompok HMI [Himpunan Mahasiswa Islam] dan PMII [Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia]. Posisi mereka awalnya seperti berada pada dua kubu pendemo yang berseberangan kepentingan, namun kemudian ternyata mereka bersatu meleburkan diri.
Sekitar pukul 13.00 WIB kelompok aksi lainnya yang mengaku dari Himpunan Mahsiswa Tangerang [Himata] juga menggelar demo.
Sempat terjadi aksi bakar ban di pintu keluar parkir loby di sebelah utara gedung DPRD tempat pendemo denga panji PMII. Beberapa karangan bunga ucapan HUT ke-392 Kabupaten Tangerang pun dibakar sehingga kawasan sekitar gedung DPRD bagian Timur dipenuhi kepulan asap.
Bukan itu saja, terjadi pula aksi saling dorong antara pengunjuk rasa dan aparat kepolisian. Dibantu Satpol PP, polisi berusaha menahan laju pemdemo agar tidak semakin merangsek ke pintu masuk loby gedung. Aksi saling dorong ini berlangsung hingga beberapa saat.
Kobaran api dari bakaran ban dan karangan bunga akhirnya dapat dipadamkan pihak keamanan. Menggunakan alat pemadan ringan [Apar], api bisa dipadamkan. Namun beberapa bagian pagar Gedung DPRD dekat bekas bakalan ban terlihat patah dan rusak.
Dalam aksi itu para mahasiswa mengajukan sejumlah tuntutan, umumnya seputar masalah perbaikan infrastruktur transportasi, pendidikan, kesehatan yang dinilainya belum memadai. Mereka juga melontarkan sikap kritis terhadap kebijakan Pemkab Tangerang maupun DPRD setempat.
Ketua DPRD Kabupaten Tangerang, Muhamad Amud, merespon langsung aspirasi pengunjukrasa. Didampingi Ketua Komisi I, Mahfudz Fudianto, Ketua Komisi II, Saefudin, Ketua Komisi III, Gita Swarantika, dan Ketua Komisi IV, Ustur Ubadi, Ketua DPRD sambil lesehan di atas jalan aspal berdialog dengan pendemo.
Amud menyampaikan terimakasih kepada rekan-rekan mahasiswa yang tetap kritis terhadap kebijakan kepemerintahan di Kabupaten Tangerang, termasuk apa yang dilakukan DPRD.
“Sikap kritis mahasiswa tentu kami butuhkan dalam mengawal jalannya pembangunan di daerah ini agar benar-benar bermanfaat dan berhasil guna bagi kepentingan rakyat secara keseluruhan,”ujarnya.
Untuk itu, lanjut dia, pihaknya terbuka terhadap kritik maupun masuk positif bagi perbaikan dan peningkatan kinerja kepemerintahan di Kabupaten Tangerang.”Ini bagian dari langkah kami mendorong pembangunan yang partisipatif di berbagai bidang,”pungkasnya.
Di tempat terpisah Plt. Sekda Kabupaten Tangerang, Soma Atmaja, menilai aksi demo sejumla mahasiswa di perayaan HUT Kabupaten Tangerang, adalah wajar sebagai pengejawantahan hak masyarakat untuk mengungkapkan sikap maupun fikiran kritisnya selaku warga negara.
“Di dalam demokrasi ini saya kira normal-normal saja selagi dilakukan dengan menghormati aturan yang ada. Pemkab Tangerang pun merespon aspirasi yang masuk, walaupun mungkin tidak mengakomodir semua tuntut ataupun keinginan yang diajukan. Tapi setidaknya pemkab berusaha memenuhi apa yang dibutuhkan masyarakat luas,”imbuhnya. (Jay)