JAKARTA, HaluanNews.co.id – Ada yang menarik saat Bupati Solok, Epyardi Asda menghadiri acara Halal Bihalal yang diadakan Dewan Pengurus Wilayah (DPW) V Sulit Air Sepakat (SAS) Jakarta, Jabar dan Banten di Gedung Pusat Zeni TNI AD (PUSZIAD) Jakarta Timur, Minggu (26/5/2024).
Dimana, setiap Epyardi Asda membahas tentang kampung halaman, terutama kondisi Sumatera Barat, para pengunjung meneriakkan ‘Otewe Sumbar!’.
“Maju untuk Otewe Sumbar pak,” teriak sejumlah pengunjung, yang hadir di acara Halal Bihalal bertemakan “Saciok Bak Ayam, Sadanciang Bak Basi” itu.
Acara tersebut, dihadiri Ketua DPP SAS, Syamsudin Mukhtar, para Ketua Cabang Korwil SAS dan Keluarga Besar Sulit Air Sepakat (SAS).
Seperti diketahui, “Otewe Sumbar” adalah tagline Epyardi Asda, untuk maju menjadi calon Gubernur Sumbar.
Ayah dari Anggota DPR RI, Athari Gauthi Ardi itu menuturkan, memang banyak yang memanggil dirinya pak Otewe Sumbar, bahkan sudah terlanjur viral!.
Dan saya sampaikan lagi, karena masih ada yang bertanya kepada saya, apa benar saya maju (Pilgub Sumbar?) termasuk pak Ketua SAS juga bertanya.
Epyardi menjawab, ia adalah mantan Kapten kapal.
” Kalau sudah maju, tidak ada gigi mundurnya,” ujar Epyardi, sambil tersenyum, disambut teriakan ‘Otewe Sumbar’ oleh pengunjung.
Epyardi juga mengatakan, sebagai Bupati, ia bangga menjadi warga Kabupaten Solok, terutama peran perantau untuk kampung halaman.
Namun, melihat kondisi Sumbar saat ini, katanya, ia merasa miris, karena tidak ada capaian atau peningkatan selama 15 tahun terakhir. Bahkan jika dibandingkan dengan Provinsi tetangga jauh tertinggal.
Diungkapkan Epyardi, para perantau juga bisa membandingkan Sumbar dengan daerah lainnya.
Para perantau ujar Epyardi, juga bisa melihat bagaimana Sumbar dibandingkan dengan daerah lain. Kalau membandingkanya, kata Epyardi, jangan Provinsi dengan Kabupaten, tetapi Provinsi dengan Provinsi.
” Di Jambi contohnya, kalau tidak salah hanya ada 10 Kabupaten dan Kota, tapi bisa meninggalkan kita di Sumbar,” tutur Epyardi.
Untuk itu, Epyardi berharap, peran perantau sangat penting dalam menyumbangkan pikiran dan gagasannya. Terutama, untuk kemajuan rantau.
Sebelumnya, pada Halal Bihalal yang diadakan Dewan Pengurus Wilayah (DPW) V Sulit Air Sepakat (SAS) Jakarta, Jabar dan Banten di Gedung Pusat Zeni TNI AD (PUSZIAD) Jakarta Timur, itu, Epyardi mengatakan, meski perantau berada di berbagai daerah, tetapi rasa kebersamaan tetap ada. termasuk dengan Sulit Air Sepakat (SAS).
Dikatakan Epyardi, bagaimana peran SAS diakui oleh rantau, dan ranah. Dan ia sangat mendukung kegiatan silaturahmi itu, untuk menjalin kerjasama antara ranah dan rantau.
“Luar biasa peran SAS, termasuk dalam berpartisipasi membantu korban bencana di Sumbar kepedulian SAS terhadap kampung sangat tinggi ” ucap Epyardi Asda.
Ini bisa terlihat kata Epyardi, dari kedermawanan para perantau, yang juga mengumpulkan bantuan untuk korban bencana di Sumbar.
” Dengan jumlah yang sudah terkumpul, sekitar Rp50 juta,” ucap Epyardi, yang hadir diacara Halal Bihalal SAS itu, didampingi Pimpinan DPRD Kabupaten Solok, Ivoni Munir, S.Farm, Apt, dan Anggota DPRD Kabupaten Solok, Drs. Ahmad Purnama.
Dan juga, Camat X Koto Diatas, Jhoni, S.Sos, MM, serta Wali Nagari Sulit Air, Jumaini, S.Sos, M.Si.* (Ris).