TANGERANG, HaluanNews.co.id – DPC Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kabupaten Tangerang secara kelembagaan tidak akan berpihak kepada salah satu pasangan calon dalam Pilkada yang akan dihelat 27 November 2024 mendatang.
Ketua DPC GMNI Kabupaten Tangerang Endang Kurnia menegaskan bahwa pihaknya akan bersikap netral pada Pilkada serentak 2024.
“GMNI adalah organisasi gerakan yang netral dan independen dalam kancah percaturan politik praktis. Hal ini juga ditegaskan dalam aturan organisasi yang ada di GMNI,” kata Endang Kurnia (1/9/2024).
Menurut Endang, sebagai organisatoris, pihaknya telah membangun komitmen bersama untuk bersikap netral dan terus mengawal setiap proses pembangunan yang berorentasi pada rakyat, terutama kaum Marhaen.
“Misalnya, para petani, buruh, pedagang kaki lima dan nelayan. Kaum Marhaen menjadi kaum prioritas yang kami perjuangkan, sehingga mereka mendapatkan hak-hak nya,” ujarnya.
Endang juga mengintruksikan kepada seluruh anggota dan kader GMNI di Kabupaten Tangerang untuk tidak membawa-bawa nama organisasi dalam politik praktis yang kian memanas.
“Kalau secara pribadi silahkan karena itu adalah hak dan pilihan politik masing-masing warga negara. Meski demikian kami tetap mengingatkan agar berlandaskan ideologi dan garis perjuangan GMNI,” tuturnya.
GMNI juga menghimbau masyarakat, agar dalam Pilkada ini semakin cerdas menentukan pilihannya. Terlebih, Pilkada saat ini dilaksanakan serentak.
Diharapkan juga agar masing-masing pasangan calon dan tim pemenangan tidak coba-coba untuk bermain uang, black campaign yang dapat memecah belah masyarakat.
“Kami GMNI hanya akan bermain di wilayah pencerdasan politik masyarakat. Itu yang akan kita lakukan, bahwa masyarakat harus cerdas memilih. Pilihannya juga harus jelas, yakni dengan program kerja, jadi jangan suguhkan masyarakat, seperti memilih kucing dalam karung”, jelas Endang
Sementara, Wakil Ketua Bidang Ideologi dan Politik DPC GMNai Kabupaten Tangerang, Yusuf Naufal menambahkan, bahwasannya masih ada hal-hal penting lain yang harus diperhatikan sebagai kader GMNI. Pemantapan ideologi serta kesejahteraan kaum Marhaen perlu diperhatikan.
“Pergolakan politik biarlah terjadi sebagaimana mestinya. Tugas kader GMNI sebagai Pejuang Pemikir-Pemikir Pejuang tetap harus dilakukan. Pemantapan Ideologi sebagai pembelajaran dan Kesejahteraan kelas-kelas tertindas harus tetap digaungkan,” tandasnya. (Yen)