KOTA TANGERANG, HaluanNews.co.id – Pemerintah Kota Tangerang terus menunjukkan komitmennya dalam menjalankan program 100 hari kerja melalui peluncuran berbagai inisiatif strategis yang langsung menyentuh kebutuhan masyarakat. Program-program unggulan tersebut mencakup penanganan stunting, peningkatan akses pendidikan, penguatan keterampilan kerja, serta perbaikan infrastruktur dasar masyarakat.
Seperti program 3G, yakni program Gampang Sekolah, Gampang Kerja dan Gampang Sembako. Sebagai Program Visi dan Misi Walikota dan Wakil Walikota Tangerang Periode 2025 – 2030. Sabtu (24/05/2025).
Wali Kota Tangerang, H. Sachrudin, menegaskan bahwa seluruh program yang diluncurkan merupakan upaya nyata dalam mewujudkan Kota Tangerang yang inklusif, sehat, dan produktif.
“Kami ingin membuktikan bahwa semua bisa sekolah, semua bisa kerja, dan semua bisa hidup sehat dengan layak,” ujar Wali Kota Sachrudin.
Salah satu program utama unggulan Kesehatan seperti Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING), yang telah melibatkan 30.980 keluarga berisiko stunting. Program ini dijalankan secara kolaboratif dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat, sebagai bentuk komitmen bersama dalam menurunkan angka stunting di Kota Tangerang.
Di bidang pendidikan, Pemkot meluncurkan program Gampang Sekolah, yang menyediakan layanan transportasi gratis bagi pelajar SD hingga SMA melalui armada Bus Tayo dan Angkot Si Benteng. Inisiatif ini diharapkan dapat meringankan beban ekonomi keluarga sekaligus meningkatkan partisipasi sekolah.
Untuk mengatasi permasalahan pengangguran, Pemkot Tangerang mengimplementasikan program Gampang Kerja. Program ini memberikan pelatihan keterampilan, pendampingan kerja, serta fasilitasi penempatan kerja termasuk melalui skema On-the-Job Training (OJT) yang melibatkan industri dan dunia usaha, terutama bagi lulusan SMK.
Hal senada juga dikatakan oleh Wakil Wali Kota Tangerang, H. Maryono Hasan. Bahwa semua program ini merupakan bagian dari pembangunan berkelanjutan yang berfokus pada kolaborasi.
“Mencegah stunting, meningkatkan akses pendidikan, memperluas kesempatan kerja, serta menjamin tempat tinggal layak dan sanitasi adalah hak dasar warga. Kami hadir bukan hanya sebagai penyedia layanan, tetapi sebagai mitra masyarakat,” ungkapnya.
Pemkot Tangerang juga menjalankan program perbaikan 1.000 Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) serta menghadirkan layanan sanitasi masuk gang melalui program Bolang, demi menjamin kehidupan yang sehat dan layak bagi seluruh warga Kota Tangerang.
Program-program ini mendapat apresiasi dari berbagai kalangan. Pengamat Kebijakan Publik dari Lembaga Kajian Politik Nasional, Adib Miftahul, menilai bahwa Gampang Kerja adalah langkah prioritas yang dieksekusi dengan baik.
“Kini, yang perlu diperkuat adalah implikasi jangka panjangnya. Ini adalah awal yang bagus dan menjadi indikasi positif bagi kebijakan daerah,” jelasnya.
Dukungan juga datang dari legislatif. Wakil Ketua II DPRD Kota Tangerang, Arief Wibowo, menyebut bahwa langkah cepat Pemkot patut diapresiasi.
“Gampang Kerja merupakan langkah strategis yang menunjukkan itikad baik pemerintah dalam menangani pengangguran. Namun, program ini masih membutuhkan penguatan, terutama dalam hal kolaborasi dan kesinambungan, serta kepastian penempatan kerja,” ujarnya.
Dengan semangat kolaborasi dan gotong royong, Pemerintah Kota Tangerang optimistis bahwa seluruh program ini akan membawa perubahan nyata dan merata dalam kehidupan masyarakat, demi mewujudkan kota yang lebih sejahtera, berkeadilan, dan berkelanjutan. (ADV)