SOLOK, HaluanNews.co.id – Sepenggal kisah menarik yang menyentuh hati terjadi, saat Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Solok Ny. Hj. Emiko Epyardi Asda, SP, melakukan kunjungan kerja ke Nagari Batu Bajanjang, Kecamatan Tigo Lurah, Selasa (25/6/2024).
Disela-sela kegiatanya menyapa masyarakat setempat, Hj. Emiko yang akrab disapa Bundo Emiko ini, menyempatkan diri meluangkan waktunya sejenak, menemui seorang nenek yang akrab disapa Nek Malinar (91 tahun).
Beberapa saat sebelum Bundo Emiko beserta rombongan sampai di rumah Nek Malinar, Nek Malinar didampingi anggota keluarganya, sudah lebih dahulu menanti kedatangan Bundo Emiko di beranda rumah kayunya.
Karena, Nek Malinar dan keluarganya, sudah mendapat kabar dari warga setempat bahwa, Bundo Emiko beserta rombongan ada kegiatan acara Kepramukaan dan seleksi MTQ di Nagari Batu Bajanjang.
Memang, Hj. Emiko, disetiap kunjungan kerjanya ke Kecamatan Tigo Lurah, khususnya ke Nagari Batu Bajanjang, biasanya singgah menemui Nek Malinar di rumah kayunya yang sederhana di Batu Bajanjang itu.
Yang luar biasanya lagi, Nek Malinar ternyata sudah menyiapkan buah tangan atau oleh-oleh. Berupa sekarung beras Solok asli dari Nagari Batu Bajanjang ukuran 10 kg, untuk Bundo Emiko.
” Ko ado oleh-oleh saketek untuak ibuk Emiko, bareh Batu Bajanjang, jan dicaliak banyak saketeknyo ndak buk ” tutur Nek Malinar, dalam logat Minang, kepada Bundo Emiko.
Bundo Emiko yang mendapat kejutan diberi oleh-oleh beras oleh Nek Malinar, langsung terperanjat sambil tersenyum sumringah, tidak menyangka akan diberi buah tangan oleh Nek Malinar.
” Ondeeh, tarimo kasih banyak amak, lah repot-repot lo amak maagiah awak bareh Batu Bajanjang ” ucap Bundo Emiko, dalam logat Minang, dengan mata berkaca-kaca menahan keharuan dan langsung memeluk tubuh Nek Malinar, layaknya memeluk ibunda tercinta.
Nek Malinar pun membalas pelukan Bundo Emiko, dengan pelukan hangat penuh kasih sayang, layaknya memeluk putrinya sendiri.
Tak hanya memeluk erat tubuh Bundo Emiko, Nek Malinar, kemudian juga mendoakan Emiko, kelak menjadi Bupati Solok.
” Semoga buk Emiko bisuak jadi Bupati ” ucap Nek Malinar, yang kendati sudah berusia tua, namun masih memiliki fisik yang cukup kuat, layaknya orang-orang tua dulu, yang tinggal di pedesaan dengan udara yang segar.
” Iyo amak, Aamiin, ujar Bundo Emiko, semoga doa amak diijabah Allah, Aamiin ” ucap Bundo Emiko.
Usai menerima oleh-oleh beras dari Nek Malinar, Bundo Emiko kemudian menyelipkan sejumlah uang tunai, ke tangan Nek Malinar.
Amak, ini ada sedikit untuk amak untuk belanja ya, ujar Emiko.
Nek Malinar, awalnya sempat menolak pemberian uang yang diselipkan Emiko ke tangan kananya itu.
” Indak buk, awak ikhlas maagiah ibuk, bareh ko, iko ndak untuak dijual bali do buk ” tutur Nek Malinar, kepada Bundo Emiko.
Emiko pun, sambil kembali memeluk erat tubuh Nek Malinar, mengatakan kepada Nek Malinar, bahwa ia memberi uang, sebagai pemberian dari seorang anak kepada ibundanya tercinta.
” Iko dari anak untuak mande tacinto ” ucap Emiko, sambil memeluk erat Nek Malinar.
Mendapat penjelasan dari Emiko seperti itu, Nek Malinar pun mengucapkan terima kasih kepada Emiko, sambil memegang erat tangan Emiko.
” Tarimo kasih banyak-banyak yo buk, selamat buk Emiko jo rombongan tibo di rumah ” ucap Nek Malinar, sambil kembali memeluk tubuh Bundo Emiko.
Usai berbincang dengan keluarga Nek Malinar yang lain, Bundo Emiko dan rombongan, diantaranya Kadisdukcapil, Ricki Carnova dan Kabag Kesra Mardaus, kemudian izin pamit untuk melanjutkan perjalananya dari Tigo Lurah
Untuk kembali pulang menuju rumah kediaman pribadinya di Nagari Singkarak. Yang menempuh perjalanan sekitar tiga jam perjalanan dengan kendaraan roda empat dari Tigo Lurah ke Singkarak.
Sepenggal kisah pertemuan Nek Malinar dengan Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Solok Hj.Emiko Epyardi Asda itu, menunjukan betapa masyarakat sangat mencintai Bundo Emiko.
Yang selama ini memang dikenal dekat, dengan seluruh lapisan warga masyarakat Kabupaten Solok.* (Ris).