TANGERANG, HaluanNews.co.id – Ibadah haji merupakan rukun Islam kelima yang wajib dilaksanakan oleh setiap Muslim yang mampu, baik secara finansial maupun fisik. Kemampuan secara fisik bisa meliputi kesehatan jasmani dan rohani, kebugaran, dan ketahanan fisik yang prima.

Oleh karenanya, Puskesmas Balaraja secara rutin melaksanakan pembinaan dan pemeriksaan kesehatan bagi calon jamaah haji pada setiap tahunnya. Pemeriksaan diikuti sebanyak 202 calon jamaah haji, dilakukan pada awal bulan Januari di Aula Puskesmas Balaraja.

“Pembinaan kesehatan haji di Puskesmas Balaraja dimulai dengan pemeriksaan kesehatan calon jamaah oleh dokter penanggung jawab kesehatan haji di Puskesmas, dan dokter akan memberikan rekomendasi/rujukan untuk dilakukan pemeriksaan lanjutan bagi calon jamaah haji yang memiliki penyakit penyerta seperti jantung, paru, penglihatan, atau yang lainnya,” ungkap Kepala Puskesmas Balaraja, dr. Hj. Ai Siti Zakiyah, Rabu (23/04/2025).

Menurut dr. Ai, pemeriksaan kedua atau pemeriksaan lanjutan dilakukan pada pertengahan bulan Januari di Aula Puskesmas Balaraja. Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengecek hasil pemeriksaan dari rumah sakit mengenai penyakit yang diderita oleh calon jamaah haji. Dokter di Puskesmas yang melakukan pemeriksaan kesehatan akan memberikan edukasi kesehatan kepada calon jamaah haji sesuai penyakit yang diderita, tips menjaga kesehatan, dan persiapan fisik sebelum berangkat ke Tanah Suci.

“Dokter juga akan menjadwalkan pertemuan selanjutnya, yaitu pemberian vaksinasi meningitis. Pemberian vaksinasi meningitis untuk calon jamaah haji dilakukan pada tanggal 12–19 April 2025 di Puskesmas Balaraja,” ungkapnya.

 

Selanjutnya, sebelum dilakukan pemberian vaksin, calon jamaah haji diharuskan melakukan pemeriksaan tekanan darah oleh petugas. Jika tekanan darahnya normal, maka akan diberikan vaksinasi. Jika tekanan darah tinggi, calon jamaah haji akan diminta istirahat.

“Jika di hari itu tekanan darah masih tinggi, calon jamaah haji akan dijadwalkan di hari berikutnya untuk melakukan vaksinasi. Vaksinasi meningitis ini merupakan rangkaian pemeriksaan kesehatan terakhir yang dilakukan di Puskesmas,” kata dr. Ai, Kepala Puskesmas Balaraja.

Pemeriksaan kesehatan selanjutnya akan dilakukan oleh PPIH Embarkasi untuk menilai status laik terbang. Edukasi yang diberikan oleh petugas di Puskesmas dibagi menjadi tiga bagian, yaitu menjaga kesehatan di Tanah Air, menjaga kesehatan di pesawat, dan menjaga kesehatan di Tanah Suci.

“Menjaga kesehatan di Tanah Air meliputi olahraga teratur disesuaikan dengan kondisi fisik, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat untuk kebiasaan sehari-hari (seperti mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, makan makanan yang bergizi, menjaga kebersihan badan, dan tidak merokok), kontrol ke dokter secara teratur terutama yang memiliki penyakit tertentu dan sampaikan kepada dokter untuk meminta obat guna pemakaian selama 50 hari, membawa suplemen/vitamin, dan obat penunda haid bagi wanita usia produktif,” tegasnya.

Kemudian, dr. Ai juga menjelaskan mengenai menjaga kesehatan di pesawat dengan cara makan makanan segera yang sudah disiapkan (jangan disimpan), hindari minum kopi dan soda, jangan takut jika ingin buang air besar atau kecil, lapor petugas jika ada yang sakit, dan pakai jaket serta penutup telinga/kepala jika perlu karena di pesawat akan dingin dan melalui perjalanan yang cukup lama. Terakhir, menjaga kesehatan di Tanah Suci bisa dilakukan dengan banyak minum air putih, makanan katering jangan disimpan karena mudah kedaluwarsa, periksa keadaan makanan sebelum dimakan, istirahat yang cukup, dan selalu mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.

“Semoga dengan kegiatan pembinaan dan pemeriksaan jamaah haji ini bertujuan untuk memastikan kesehatan calon jamaah haji baik dan memastikan agar calon jamaah haji memenuhi persyaratan untuk melaksanakan ibadah haji. Sehingga, dengan adanya pembinaan dan pemeriksaan kesehatan, calon jamaah haji lebih siap dalam menghadapi ibadah dengan kondisi yang prima,” pungkasnya. (Adv)