JAKARTA, HaluanNews.co.id – Di Gedung A Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia menjadi saksi penyelenggaraan acara bertajuk Silaturahmi Budaya Minangkabau dan Halalbihalal Ikatan Keluarga Minangkabau (IKM). Acara ini berlangsung dalam suasana penuh kehangatan dan kekeluargaan, mempertemukan para perantau, tokoh masyarakat, budayawan, serta generasi muda Minangkabau dari berbagai penjuru tanah air.
Acara ini secara khusus dihadiri dan dipimpin oleh Dr. H. Fadli Zon, S.S., M.Sc., Datok Bijo Dirajo Nan Kuniang, selaku Menteri Kebudayaan Republik Indonesia dan sekaligus Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Keluarga Minangkabau (DPP IKM). Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya menjaga nilai-nilai budaya Minangkabau yang sarat dengan filosofi luhur, serta peran strategis perantau dalam membangun bangsa.
“Budaya Minangkabau adalah warisan yang kaya dan harus terus kita jaga bersama. Silaturahmi seperti ini adalah momentum penting untuk memperkuat jati diri serta mempererat rasa kebersamaan di antara kita semua,” ujar Dr. Fadli Zon, dalam pidatonya, Minggu (20/04/2025).
Lebih dari 1000 orang hadir memeriahkan acara Silaturahmi Budaya Minangkabau dan Halalbihalal IKM tahun ini. Suasana pun dipenuhi oleh kehangatan, rindu yang terobati, serta semangat budaya yang terus hidup dalam kebersamaan.
Rangkaian acara meliputi pembacaan ayat suci Al-Qur’an, sambutan tokoh adat dan tokoh masyarakat Minang, pertunjukan kesenian tradisional seperti tari piring dan dendang Minang, serta sesi Halalbihalal yang berlangsung penuh keakraban dan mempererat suasana kekeluargaan dalam acara ini.
Selain itu, dalam sesi diskusi kebudayaan, para peserta berdialog mengenai tantangan pelestarian budaya di era digital, serta strategi mengintegrasikan nilai-nilai adat Minangkabau dalam kehidupan generasi muda masa kini. Para tokoh juga menyuarakan pentingnya pendidikan berbasis budaya sebagai fondasi membangun karakter bangsa.
Melalui kegiatan ini, Ikatan Keluarga Minangkabau berkomitmen untuk terus menjadi penggerak pelestarian budaya dan penguatan jaringan sosial masyarakat Minang di seluruh Indonesia. Silaturahmi budaya ini menunjukkan bahwa semangat adat basandi syarak, syarak basandi Kitabullah tetap hidup dan relevan dalam dinamika zaman. (Red/Yeni)